11/22/2010

Metode Mikroteknik

Metoda yang umum digunakan dalam mikroteknik adalah :
  • Sediaan utuh
  • Sediaan irisan
  • Sediaan uraian
  • Sediaan ulasan
Selain itu masih pula terdapat metoda lain seperti :
  • Sediaan rentang
  • Sediaan gosok
  • Sediaan supravital
METODA SEDIAAN UTUH

Dengan metoda ini dipersiapkan sediaan yang terdiri atas keseluruhan organisme (baik hewan maupun tumbuhan) secara utuh, spesimen kultur, organ maupun bagian organ, embrio, sel telur, spermatozoa, potongan syaraf, pembuluh darah, jenis-jenis selaput tipis dan sebagainya. Melalui metoda ini diusahakan agar kita mendapat kesan bentuk asli dengan mempertahankan format-format tiga dimensi. Yang menjadi pembatas adalah faktor ukuran, ketebalan serta tingkat transparansi sediaan yang kita buat tersebut yang berkaitan dengan faktor pembesaran pengamatan melalui mikroskop nantinya. Sediaan dengan ketebalan 2 mm dan transparan akan memungkinkan untuk diamati sampai tingkat perbesaran tidak lebih dari 60 kali. Sediaan ketebalan 0,5 mm mungkin hanya akan mencapai tingkat perbesaran 100 kali.

METODA SEDIAAN IRISAN

Cara pengerjaan melalui irisan atau sayatan ini dianggap sebagai teknik rutin ataupun teknik baku bagi penyiapan spesimen histologi maupun histopatologi. Tebal tipisnya sayatan bergantung pada pengalaman serta tujuan penyiapan spesimen. Tebal sayatan yang umum berkisar 6 – 15 mikron ( 1 mikron = 0,001 mm ). 

METODA SEDIAAN URAIAN

Pengertian menguraikan adalah melakukan pemisahan-pemisahan komponen suatu jenis jaringan maupun organ tisu atau jaringan diuraikan dengan menggunakan jarum pengurai. Dengan demikian uraian disini diartikan sebagai pembedahan dalam skala kecil, tingkatannya berbeda antara pembelahan biasa dan pembelahan pengurai. Uraian ini dilakukan  pada jenis sediaan segar yang telah difiksasi tetapi belum memperoleh proses pewarnaan, maupun pada jenis sediaan yang telah difiksasi dan mengalami pewarnaan. Sebelum uraian biasanya dilakukan berbagai tindakan pendahuluan, misalnya dengan pelunakan tisu keseluruhan ataupun sebagian saja dengan jalan perendaman dalam air atau jenis larutan tertentu. Perlakuan pendahuluan yang umum dilakukan adalah adalah maserasi.

METODA SEDIAAN ULAS

Beberapa jenis tisu dapat disapukan rata pada kaca preparat untuk kemudian diamati baik setelah terlebih dahulu diberi maupun tanpa perwarnaan. Contoh terbaik pada metoda ulas ini adalah darah. Secara umum, jenis cairan yang berisikan sel-sel ataupun komponen-komponen tertentu. Melalui metoda sediaan ulas ini akan dapat ditelaah dengan bantuan mikroskop.
Secara umum jenis tisu yang biasa ditelaah melalui metoda ulas ini adalah ; darah, limfa, cairan sumsum tulang belakang, semen jantan, sediaan air seni serta beberapa lainya. Masing-masing biasanya memerlukan teknik perlakuan tersendiri dalam melakukan penglasan atau penyebarannya pada kaca preparat. Untuk jenis larutan yang menganung suspensi yang tinggi densitannya umumnya dicairkan dengan air ataupun serum darah dengan perbandingan 1 : 5 atau 1 : 10.

METODA SEDIAAN RENTANG

Pada metoda ini preparat sebelum difiksasi, diperlukan sedemikian rupa sehingga disamping lebih jelas juga mendekati keadaan aslinya dengan melalui perentangan. Jenis bahan siapan yang umum direntangkan pada saat difiksasi adalah otot, syaraf dan jenis jaringan tipis (selaput pembungkus jantung, hati, saluran pencernaan, dll).

METODA SEDIAAN GOSOK

Jenis jaringan yang keras sifatnya, seperti tulang, gigi, kuku dan beberapa lainnya mungkin sekali sangat sukar untuk dibuat sediaan sayatan. Untuk mengatasi hal diatas tadi, maka umum dibuat jenis sediaan dengan metoda gosok. Tulang, misalnya tulang paha, terlebih dahulu dipotong-potong hingga berukuran beberapa mili hingga 1 -2 cm. potongan atau serpihan tersebut kemudian digosok pada batu gosok atau jenis lainnya hingga cukup tipis untuk dapat diamati pada mikroskop, setelah terlebih dahulu diberi zat warna.

METODA SEDIAAN SUPRAVITAL

Selain jenis-jenis metoda yang memanfaatkan materi yang mengalami pematian dan fiksasi, kita dapat pula belajar banyak dari jaringan-jaringan selagi dalam keadaan hidup, baik yang berkaitan dengan pertumbuhan, perkembangan serta fungsinya. Sebagai contoh, kita dapat mengamati sirkulasi darah dalam membran yang tipis pada sayap kekelawar, pada mesenteri kodok, telinga mencit, tikus dan kelinci langsung dibawah mikroskop.
Untuk pengamatan sel-sel darah yang masih hidup, umumnya digunakan zat warna vital seperti yanus green ataupun neutral red, karena sel-sel darah mempunyai kemampuan untuk menghisap zat warna pada konsentrasi yang sesuai. Dengan zat-zat warna vital ini kita dapat mempelajari sel-sel secara baik, karena granula dan granulosit, demikian pula nucleus akan terwarnai dengan baik. Karena sitoplasmanya sendiri biasanya tidak akan mewarnai dengan jelas, maka hal ini memungkinkan kita untuk mempelajari perkembangan vakuola dalam sitoplasma misalnya.
Contoh penyiapan sediaan supervital darah adalah :
  • 1 tetes darah diteteskan pada kaca preparat
  • Teteskan pula 1 tetes zat warna (missal yanus green) dengan konsentrasi 0,25 dalam garam fisiologis
  • Tutup dengan kaca penutup
  • Biarkan selama 5 menit
  • Beri lak petrolatum sekeliling tepi kaca penutup.

Salah satu metode yang sering digunakan dalam pembuatan preparat :
A.    Oles
  1. Pembuatan film darah tipis
  2. Pembuatan sediaan oles dari jaringan dengan menggunakan cara sederhana yaitu dengan menekan hati-hati potongan jaringan seperti otak, karena sel mudah lepas maka menggunakan objek dan kaca penutup.
  3. Pembuatan film darah tebal yaitu untuk mengetahui parasit dalam darah.
  4. Pembuatan film nanah tebal.
  5. Metode oles untuk mengetahui siklus estrus pada mencit hingga manusia. Dengan menggunakan metilen blue = 0,1 %.
  6. Sediaan oles untuk melihat kromosom dari leukosit medulla osseum (sumsum tulang). Dengan membuat larutan untuk menghambat aktifitas enzim pembentuk benang-benang spindle, metaphase terhenti sementara ± 24 jam.
Larutan :    
  • Colchicine 0,5 % dalam buffer fosfat pH = 7
  • Hipotonis = 1 bagian Buffer fosfat = 4 bagian Aquadetilatin
  • Fiksatif carnoy = 1 bagian A. Aciticum glacial + 3 bagian methano
Langkah :
  • Suntik burung dengan Colchicine 0,5 % intra muscular
  • Diamkan selama 1,5 – 2 jam atau dibunuh
  • Femus & tibiotarsus dibersihkan dari otot lalu dipotong
  • Diletakkan, sumsum dikeluarkan, sisa sumsum dan lemak dibuang
  • Suspensi ± 30 menit
  • Centrifuge 400 rpm selama 5 menit
  • Supennatan dibuang dan diganti dengan L. Carnoy 3 kali volume sumsum diamkan 5 menit
  • Centrifuge seperti diatas larutan dibuang dan diganti dengan L carnoy diamkan 5 menit
  • Campur dengan hati-hati
  • Pipet suspensi tersebut, tetesi pada objek dan tutup
  • Keringkan kemudian warnai menggunakan Giemsa / acetocarmine / Feulgen
Catatan :
  • Mamalia, Aves = Colchicine dilarutkan dalam buffer pH = 7
  • Ampibhia = Colchicine dilarutkan dalam ringer
  • Larutan hipotonis untuk mamalia Natrium nitrat 1%

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More