11/20/2010

Ekologi Hewan


Kelangsungan hidup suatu organisme terlihat dari kenyataan tetap lestarinya jenis organisme tersebut melalui adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakkan. Organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungan serta memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi akan tinggi populasinya, seperti nyamuk dan tikus, sedangkan organisme yang kemampuan reproduksinya sedikit dan diiringi dengan rendahnya daya adaptasinya akan terancam kepunahan. (Kimball, 1996 : 134)

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang senantiasa berubah-ubah. Perubahan ini bisa berlangsung cepat ataupun lambat, karena lingkungan berubah maka agar makhluk hidup dapat bertahan hidup, dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.(Prawirohartono, 2005 : 79)

Manusia mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya melebihi dari makhluk lainnya. Disamping itu manusia juga mampu mengubah lingkungannya sesuai dengan hidup dan kemampuannya, dengan cara adaptasi ini maka kelestarian makhluk hidup dapat terjamin. Jika suatu makhluk hidup telah beradaptasi dengan lingkungannya maka makhluk hidup itu sangat sulit untuk berpindah tempat ke lingkungan lain. Jika ingin pindah maka ia pun harus menyesuaikan diri kembali dengan lingkungannya yang baru. Organisme melakukan adaptasi terhadap lingkungannya dengan beberapa cara, yaitu adaptasi morfologi (penyesuaian bentuk), adaptasi fisiologi (penyesuaian fungsi) dan adaptasi behavioral (penyesuaian tingkah laku).


Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh atau alat-alat tubuh terhadap lingkungannya untuk kelangsungan hidup jenisnya, yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Cara ini merupakan adaptasi yang paling mudah dikenal dan dapat terlihat dari luar, contoh :
  • Bentuk paruh burung yang bermacam-macam sesuai dengan makanannya
  • Bentuk kaki burung yang bermacam-macam sesuai dengan habitatnya
  • Berdasarkan cara mengambil makanannya, mulut serangga dibagi menjadi 4 macam yaitu penjilat, penusuk, penggigit dan penghisap.
  • Ciri-ciri organ yang terdapat pada tumbuhan xerofit sesuai untuk hidup di tempat yang kering
  • Ciri-ciri organ yang terdapat pada tumbuhan higrofit sesuai untuk hidup ditempat yang basah/lembab
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh terhadap keadaan lingkungan. Adaptasi ini sangat sulit, sebab menyangkut fungsi fisiologis dalam tubuh, seperti reaksi-reaksi biokimia dalam saluran pencernaan. Contoh :
  • Hewan herbivora memiliki enzim selulase untuk mencernakan senyawa selulosa
  • Orang yang tinggal dipegunungan yang tinggi memiliki jumlah sel darah merah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tinggal di daerah pesisir.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh :
  • Rayap suka memakan kembali kulitnya yang mengelupas untuk mendapatkan kembali hewan flagellata penghasil enzim selolase pada usus belakangnya yang ikut mengelupas bersama kulitnya.
  • Pemutusan ekor (autotomi) pada kadal dan cecak pada keadaan tertentu
  • Mamalia yang hidup di air secara berkala muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen

Seleksi Alam

Setiap makhluk hidup harus berusaha untuk mendapatkan segala keperluan untuk kelangsungan hidupnya, misalnya cahaya, makanan, air dan tempat tinggal. Karena kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut terbatas maka akan terjadi persaingan diantara makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup yang menang dalam persaingan akan hidup terus, sedangkan makhluk hidup yang kalah akan mati atau mencari habitat lain dan harus beradaptasi terhadap lingkungan yang baru, sehingga terjadi penyesuaian evolusi.

Dengan demikian alam mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang ada didalamnya. Proses inilah yang disebut dengan seleksi alam. Contoh :
  • Terjadinya spesies baru burung Finch (pipit) di kepulauan Galapagos yang terletak di kawasan Amerika Selatan.
  • Terbentuknya leher jerapah yang panjang.
  • Punahnya Dinosaurus.

Perkembangbiakkan

Untuk menjaga kelangsungan hidup spesiesnya dari kepunahan, organisme dapat melakukan reproduksi, baik yang dilakukan secara vegetatif (aseksual/tidak kawin) ataupun generatif (seksual/ kawin). Pada tumbuhan perkembangbiakkan generatif dilakukan dengan membentuk organ perkembangbiakkan yang disebut dengan bunga, sedangkan untuk perkembangbiakkan secara vegetatif dilakukan dengan menggunakan organ khusus yang berlangsung secara alamiah atau buatan.

Pada hewan tingkat tinggi dan manusia reproduksi berlangsung secara generatif atau seksual sedangkan pada hewan tingkat rendah dapat berlangsung secara vegeratif.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More